Tumben banget nih. Pagi-pagi 3 P
sudah nongkrong and ngupi di warungnya mpok Emon. Enak bingit oiy. Hujan-hujan
begini ngupi..Sabar ya mpok..Juka 3 P nggak sadar waktu kalau sudah ngeriung di
warung mpok. Hhe..
Tapi..Perbincangan 3 P kali ini buat
kepala puyung hai oiy..!.Gimana nggak puyung hai.., yang diominginnya masalah
politik terus. Weleh..weleh. Untungnya yang diomongin politik negara seberang.
Jadi mpok Emon nggak ngeri-ngeri banget untuk mendengarnya. Ngeri kenapa mpok
?. Ngeri di demolah.
"Yang penting begini aja Min.
Ingat sama pepatah ( pepatah apa sih. Jo ?.) Orang itu tidak akan pernah jatuh
dengan beribu bahkan berjuta kritikan. Tapi justru orang itu akan jatuh karena
terbuai oleh puja-puji." Ucap Paijo layaknya pengamat politik yang
he-eh.
"Aku berharap yang
bakal maju untuk Capres negara seberang itu 3 orang Min" ucap Paijo lagi
bicaranya mulai berapi-api sambil mencomot pisang goreng dipiring. Sementara
Paimin hanya terdiam melongo melihat Paijo. Bukan karena perkataannya Paijo
tapi mulutnya Paijo yang bisa mangap selebar itu untuk makan 2 pisang goreng
sekaligus. Lapar apa rakus sih Jo." Guman Paimin dalam hati.
Sementara Poltak terlihat masih
santai mendengar penjelasannya Paijo sambil menghirup kopi hangat pelan-pelan.
Namun sepertinya Poltakpun tak mau kalah.
"Benar Jo. Aku setuju itu.
Capres jadi 3 orang. Karena hal itu bisa meredam isu yang dihembuskan oleh
salah satu pihak." Sahut Poltak memotong pembicaraan Paijo.
"Maksud kau. Gimana Tak."
Tanya Paimin.
"Pastinya begitu khan. Kalau
salah satu pihak mainkan isu. Maka suara bukan lari ke yang mainkan isu tapi
bisa lari ke pihak lainnya yang satu lagi." Sahut Poltak suaranya mulai
berapi-api.
"Tapi dengan catatan. Pihak
yang satunya lagi itu benar-benar seorang negarawan.".
"Tahu khan kau maksud aku,
kriteria seorang negarawan ?." Tanya Poltak sambil mencolek lengan
Paijo.
"Tahulah Tak. Aku ini khan
sering searching di Google." Jawab Paijo singkat.
Tumben banget nih. Pagi-pagi 3 P
sudah nongkrong and ngupi di warungnya mpok Emon. Enak bingit oiy. Hujan-hujan
begini ngupi..Sabar ya mpok..Juka 3 P nggak sadar waktu kalau sudah ngeriung di
warung mpok. Hhe..
Tapi..Perbincangan 3 P kali ini buat
kepala puyung hai oiy..!.Gimana nggak puyung hai.., yang diominginnya masalah
politik terus. Weleh..weleh. Untungnya yang diomongin politik negara seberang.
Jadi mpok Emon nggak ngeri-ngeri banget untuk mendengarnya. Ngeri kenapa mpok
?. Ngeri di demolah.
"Yang penting begini aja Min.
Ingat sama pepatah ( pepatah apa lagi sih. Jo ?.) Orang itu tidak akan pernah jatuh
dengan beribu bahkan berjuta kritikan. Tapi justru orang itu akan jatuh karena
terbuai oleh puja-puji." Ucap Paijo layaknya pengamat politik yang
he-eh.
"Aku itu lebih berharap yang
bakal maju untuk Capres negara seberang itu 3 orang Min" ucap Paijo lagi
bicaranya mulai berapi-api sambil mencomot pisang goreng dipiring. Sementara
Paimin hanya terdiam melongo melihat Paijo. Bukan karena perkataannya Paijo
tapi mulutnya Paijo yang bisa mangap selebar itu untuk makan 2 pisang goreng
sekaligus. Lapar apa rakus sih Jo." Guman Paimin dalam hati.
Sementara Poltak terlihat masih
santai mendengar penjelasannya Paijo sambil menghirup kopi hangat pelan-pelan.
Namun sepertinya Poltakpun tak mau kalah.
"Benar Jo. Aku setuju itu.
Capres jadi 3 orang. Karena hal itu bisa meredam isu yang dihembuskan oleh
salah satu pihak." Sahut Poltak memotong pembicaraan Paijo.
"Maksud kau. Gimana Tak."
Tanya Paimin.
"Pastinya begitu khan. Kalau
salah satu pihak mainkan isu. Maka suara bukan lari ke yang mainkan isu tapi
bisa lari ke pihak lainnya yang satu lagi." Sahut Poltak suaranya mulai
berapi-api.
"Tapi dengan catatan. Pihak
yang satunya lagi itu benar-benar seorang negarawan.".
"Tahu khan kau maksud aku,
kriteria seorang negarawan ?." Tanya Poltak sambil mencolek lengan
Paijo.
"Tahulah Tak. Aku ini khan
sering searching di Google." Jawab Paijo singkat.
No comments:
Post a Comment