Pagi ini wajah mpok Emon terlihat
begitu sumringah banget, senyum manisnya yang telah membuat pak Emon dulu jatuh
cinta, kini senantiasa menghias dibibirnya.
Ya..,pokoknya sehappy burung-burung
yang bernyanyi menyambut hadirnya pagi nan cerah ini dech. Gimana nggak happy.
Baru jam 07.00 dagangannya sudah ludes..des..des or habis terjual, kalaupun ada
yang tersisa itu hanya sepiring pisang goreng sama kue cucur.
Sambil bernyanyi kecil ia merapikan
gelas dan piring dirak yang terbuat dari kayu. Nggak jelas lagu apa yang
dinyanyikannya ?. Sepertinya sich lagunya alm. Om Chrisye. Hanya terdengar
"pagi yang cerah.." itu juga suaranya pelan banget. Hhhe..
Kalau dipikir benar juga seperti apa
yang dikatakan oleh pepatah...ada gula, ada semut. (Maksudnya apa mpok..?.).
Hhhe..sorry. Maksudnya dibalik kecerian pasti akan tersirat kegundahan yang
lewat.
Coba dech, gimana hati nggak gundah.
Bisa jadi campur sama kesel kali. Baru saja merapikan perabot dagangan. Dilihat
3 sekawan yang lebih dikenal dengan Trio or 3-P (Paijo, Paimin & Poltak)
tengah melangkah menuju warungnya.
"Waduh..bakalan lama nih orang
disini". Guman mpok Emon dalam hati sambil melangkah pelan-pelan mencoba
untuk menutup jendela warungnya yang terbuat dari papan. Namun langkahnya
terhenti karena si Poltak dengan suaranya cukup keras sudah berteriak dan
membuat bergetar warungnya. Loh..!?. hhehe, maksudnya hatinya mpok Emon yang
bergetar.
"Janganlah begitu mpok Emon.
Kami datang khan membawa rezeki. Ya...walau hanya sekedar untuk ngopi."sahut
Poltak sambil masuk dan duduk dibangku warungnya.
Dengan seketika mpok Emon mengucap
istighfar dalam hati. Benar juga ya kesel boleh aj tapi namanya rejeki nggak
boleh ditampik". Katanya dalam hati.
"Iya mpok. Kami khan cuma mau
ngupi sambil makan ini..." sahut Paimin tersenyum menunjukan pisang goreng
yang dipegangnya.
"Ojo gitulah mpok". Sahut
Paijo menimpalinya lagi dengan suaranya yang medok.
"Ya, sudah. Kalian mau minum
apa ?." Balas mpok Emon mulai mengalah dengan mimiknya yang masih terlihat
kesel.
"Nah, gitu dong." Sahut
trio P bersamaan sambil tertawa kecil.
"Aku kopi ya mpok" sahut
Poltak
"Aku juga mpok" sahut
Paimin tak mau kalah
"Kamu. Apa Paijo ?. Biar
sekalian dibuatkan." tanya mpok Emon pada Paijo yang sedang asyik
melihat-lihat berita terkini dihpnya.
"Oo..saya teh manis aja mpok.
Tapi jangan manis-manis ya. Karena saya sudah manis."sahut Paijo tertawa
menggoda. Mpok Emon yang melihat godaan tersebut hanya melengos, menghela
nafasnya dalam-dalam.
"Sebentar lagi mau lebaran kira-kira
usaha apa ya..yang laku ?." tanya poltak pada Paijo dan Paimin membuka
pembicaraan sambil menunggu datangnya kopi yang dibuat oleh mpok Emon.
"Menurut saya sich, kue aj Tak,
pasti laku."sahut Paimin sambil mengunyah pisang goreng. Sementara Paijo masih
asyik dengan hpnya..maklum baru isi paket internet, itu juga yang kecengan
hhe..
"Menurut kau, apa bro ?."
Tanya Poltak suaranya agak keras hingga membuat Paijo agak kaget.
"Kalau menurut ogut sich kaos
aja kuy.."sahut Paijo enteng namun matanya tetap tidak beranjak dari
hpnya.
"Kaos..?. maksud kau Jo
?." Tanya Poltak lagi yang masih tidak mengerti. Dengan segera Paijo
meletakan hpnya dimeja dengan terseenyum.
"Sekarang ini kan lagi banyak
sablonan kaos dengan Tag #2019. Nah itu yang kita jadikan.peluang bisnis
lebaran Tak."
"Maksudnya..!?." Tanya
Poltak & Paimin bersamaan. Sementara Paijo hanya senyam senyum melihat
kedua temannya yang masih belum mengerti.
"Begini..pertama momentnya khan
ramadhan nah kita buat dengan tagnya #2018
lawan hawa nafsu atau kata-kata lainlah yang menarik minat orang
membacanya"kata Paijo sambil mengambil kue cucur yang masih tersisa
dipiring. Sementara Poltak & Paimin hanya mengangguk kecil mnunggu penjlsan
sljtnya dr Paijo.
"Nah yang kedua..baru kita
sablon dengan tag #2019 dengan kata-kata lain. Misalnya #2019 ku tunggu janda mu seperti yang ada dimobil truck atau bisa juga
#2019 jangan Php-in kita donk..".
Ucap Paijo penuh semangat dan merasa yakin bahwa bisnis ini akan laku
total.
"Wah..boleh juga tuh
Jo."sahut Paimin
"Kalau itu aku dukung
Jo."sahut Poltak penuh semangat merespon ide bagusnya Paijo.
"Jadi kapan kau mulai bisnis
itu Jo ?." tanya Poltak lagi.
Paijo terdiam sejenak, namun setelah
Paimin member isyarat dengan menyolek badannya. Dengan sedikit terbata akhirnya
Paijo berkata penuh ragu.
"Kalau aku mah, tergantung dari
sampean aja Tak. Kapan mau pinjemen uangnya."jawab Paijo polos tanpa dosa
"Maksud kau..!?. Mau pinjem
uang dulu begitu" Tanya Poltak mempertegas sambil mengernyitkan dahinya.
"Iyalah..kamu khan tahu sendiri
buat sehari-hari aja susah. Apalagi buat bisnis." Sahut Paijo enteng
"Muke gile loe Jo.aku pikir mau
bisnis. sudah kau siapkan modalnya." Sahut Poltak menggerutu.
"Jiiaahh..itu mah sama aja
makan pisang sambil ngupi Jo." Ucap Paimin sambil tertawa.
“Maksud sampean apa Min ?."
“Iya..mau ngutang tapi banyak basa
basi hhhe." Sahut Paimin tertawa.
"Iya..sama aja mau menang tapi kau
goreng sana sini."sahut Poltak menimpali penuh kesal.
Namun bukan Paijo namanya, bila
dalam kondisi apapun ia tidak bisa cuek seperti bebek yang mandi ditempat becek
saat mendengar cemoohan teman-temannya itu.
Namun Poltak bisa membaca situasi,
sebelum kekesalan mpok Emon memuncak dan dari kepalanya keluar asap yang
mengebul dengan segera ia membayar makanan dan minuman yang dipesannya termasuk
pesanan kedua sahabatnya itu.
Ditunggu ya cerita selanjutnya dari 3-P.
( Paijo, Paimin & Poltak ). Thx
No comments:
Post a comment