Saudaraku...
Kini alur membentang tiada terintang
Tak seperti lalu
Lelah kaki mlangkah turuni bukit bebatuan menjulang
Untuk capai satu tujuan yang diidamkan
Pergi ketika rembulan menelungkup sepi
Kembali telusuri redupnya senja tak tersinari
Berulang dalam kurun yang tak terpikirkan
Saudaraku...
Biarkan mereka menguntai kata dibalik jubah kusam berdebu kita
Seolah mereka merasa apa yang kita rasa
Sekedar luahkan ambisi yang terbelenggu
Saudaraku...
Nyata...kita dapat bersua berbagi rasa tanpa sekat berkaca
Nyata...tercipta alur yang menguak pintu kehidupan kita
& nyata...jubah kusam berdebu kita masih dijadikan tujuan tak menentu...