Hidup bagai cerita pewayangan menggambarkan
karakter setiap individu mainkan peran, ada wayang dengan karakter baik ada
juga karakter jahat, ada satria ada juga yang hanya bisanya berlindung
dibelakang sambil hembuskan isu-isu.
Namun hidup adalah untuk
pembelajaran agar kita dapat berperan dalam karakter yang menebarkan kebajikan
bagi sesama.
Masih terlihat jelas
tangan-tangan kotor nodai Ramadhan ini
Masih lekat iri dengki warnai
bulan suci
Tutur kata layaknya priyayi
tindakan bagai sengkuni
Dimanakah nurani bila sebatas
aksara merasa tersaingi
Haruskah terpedaya sudahi
langkah…
Yang ada tertawa terpingkal
dibuatnya
Adakah sadari diri jauh disana…
Pastinya ungkapan ciptakan
sumringah
Janganlah usik diri bila tak
ingin tersakiti
Tak perlu sembunyi lalu menikam
dari belakang
Bagai seorang pecundang yang
lari tunggang langgang
Sadarlah ini hanya dunia maya tak guna bila hanya
menyakiti
No comments:
Post a comment