Kembali hadir goresan melankolis menemani weekend kamu, dia dan kita berjudul " Juita ".
Juita..., ketika keruh air di telaga
Tak perlu bersembunyi dibalik pekatnya rasa
Ketika rona kehidupan mengusik hati
Tak perlu meredam angan hingga tak berarti
Lihatlah bunga tetap mekar berseri
Terkadang layu sebelum berkembang
Tak juga mendendam walau kumbang tetap datang
Putik kian tumbuh tak lagi perduli apa yang terjadi
Juita..., tak perlu menyibak yang tersembunyi dalam jiwa
Biarkan rasa menelusup tetap selalu ada disana
Hingga rasa kian menghimpit ketika sepi menyelimuti
Itulah rasa sesungguhnya yang tak dapat dibohongi
Juita..., tak inginkah kembali untuk merangkum kata
Menabur rindu dalam jalinan asmara
Agar hati berpadu dalam buaian cinta
Kembali melantunkan nada penuh pesona
No comments:
Post a comment