Tidak dipungkiri, terkadang kita merasa terganggu dengan kehadiran dan sedikit suara sumbangnya. Namun bila kita menyikapi dengan santai dan bijak, ada suatu hikmah agar kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan pada kita dalam kehidupan ini.
Satu goresan kembali hadir untuk kamu, dia dan kita berjudu " Pengamen tua ".
Sinar mentari pagi menyambut kehadirannya
Seiring senandung ceria yang dilantunkan
Melompat turun dari angkutan kota yang berjalan pelan
Berdiri menjaga keseimbangan tubuh yang renta
Bergulir mentari pengamen tua mainkan peran
Satu bait senandung lawas mulai dimainkan
Tak dihirau suara sumbang dan tatapan tak berkawan
Di salah satu warung nasi dipinggir jalan
Sesekali membasuh peluh dengan tangan
Pengamen tua tetap mengais rezeki tanpa sungkan
Harapannya ada tuan memberi sedikit rezeki
Untuk bekal hidupnya esok hari
Pengamen tua berdoa penuh harap
Kembali pulang dapat membeli seliter beras & kecap
Selebihnya untuk menyewa tempat sepetak
Guna bernaung istri dan anak
No comments:
Post a comment