Satu lagi hadir satu goresan
untuk kamu, dia dan kita berjudul “ Nona “.
Nona, untuk apa menabuh
genderang peperangan
Hingga altar hancur porak poranda
Untuk apa juga membangkitkan
angkara
Tinggalkan hati terkoyak tersandera
kebencian
Nona, lihatlah mentari tak sudi
memberi kehangatan
Hingga membeku hati dalam
keheningan
Lihatlah bayu enggan hembuskan
kesejukan
Tak mampu rasa menyibak keraguan
Nona, tak kah dapat sedikit
saja memberi
Tak dapat juga kah kau perduli
akan arti menyinari
Bagai lentera kehidupan yang
menemani
Kemana saja arah tujuan yang kau
hendaki
No comments:
Post a Comment