Satu goresan hadir kembali untuk kamu, dia dan kita berjudul “ Lelah “.
Lelah rasanya diriku melangkah
Tiada akhir…tiada tempat untuk berlabuh
Selalu saja pijak dipertanyakan
Rasanya percuma untuk bertahan
Tiada akhir…tiada tempat untuk berlabuh
Selalu saja pijak dipertanyakan
Rasanya percuma untuk bertahan
Bukan tak ingin kagumi keelokan duniawi
Lebih baik disini menikmati bulirnya embun pagi
Atau bercengkrama dengan hamparan pepohonan
Merasakan sejuknya desahan angin pegunungan
Bila senja tiba halimun kian menggoda
Kerinduan hanya siratkan hati yang hampa
Raga ini telah lelah untuk berlomba
Hingga hindari pertempuran tiada jeda
Syair kehidupan tak lagi ungkapkan rasa jiwa yang berarti
Seakan tiada bertaji lidah semakin terkunci
Tak lagi hadirkan kata yang menghujam
Slogan ketulusan bagai bualan yang kian mendekam
Slogan ketulusan bagai bualan yang kian mendekam
No comments:
Post a comment