Satu goresan kembali hadir untuk kamu, dia dan kita
berjudul “ Hati bicara “.
Dedaunan mulai berguguran di musim berganti
Jatuh berserak terinjak tiada yang perduli
Bagai hati nan rapuh tiada yang hiraukan
Walau limbung tetap mencoba bertahan
Bagai berpijak diantara dua sisi
Kian berontak tak ingin mendendam
Akan penghianatan yang menikam
Bara kian memerah namun kasih senantiasa menyirami
Berbisik hati jangan turuti amarah
Rasa dalam jiwa adalah anugerah
Tak perlu hadirkan masalah walau hati sedang gundah
Dengarkan saja hati bicara tak perlu membantah
No comments:
Post a comment