Alhamdulillah, satu goresan kembali tercipta saat pena menari diatas secarik kertas. Curahan rasa senantiasa ada dalam setiap desahan nafas para insani, ada suka, ada duka namun segalanya harus kita jalani seiring waktu berganti.
Satu goresan dalam bentuk puisi dengan judul " Mimpi ".
Rinai hujan basahi diri
Dalam penantian kian tak berarti
Tertundukku menatap kaki tak beralas
Tak dapat berbuat hanya menghela nafas
Salahku tak dapat kendalikan gejolak jiwa
Hingga berujung duka
Saat kau pergi tinggalkan luka
Tak lagi perduli akan arti cinta
Setanggi tak seharum dulu lagi
Saat khusyu kumeditasi
Hanya bayangmu menghampiri
Tersenyum sinis sambil menari
Tersentak kuterjaga penuh tanda tanya
Kiranya hanya bunga dalam peraduan
Terbawa rasaku hingga lamunan
Walau mimpi namun sakit kurasa
No comments:
Post a comment