Nama aslinya sich Dono
Saputra. Loh..kok bisa dipanggil Don Lego Bego !?. Begini ceritanya.
Sore hari yang ceria terlihat Dono
Saputra sedang asyik mengayuh sepeda
mini buatan tahun 1970 peninggalan dari kakeknya sambil bernyanyi-nyanyi kecil sementara
duduk diboncengan bagian belakang sepeda Markus tengah asyik menghisap rokoknya
dalam-dalam dan sekali-kali dihembuskannya asap rokok dengan bentuk ‘O’. seperti
ada kebanggan tersendiri dalam dirinya bila asap rokok yang dihembuskan
dari mulutnya tersebut berbentuk huruf ‘O’.
Pandangan Dono kali ini
tertuju pada suatu benda yang tengah memancarkan warna-warni tertimpa biasnya
mentari sore dengan segera ditujunya benda tersebut. Sementara Markus yang
tengah asyik merokok penuh tanda tanya dengan kelakuan temannya yang tiba-tiba
menghentikan laju sepeda dan memintanya untuk memegangkan sepedanya.
“wah..!, batu cincin”. ucapnya dalam hati sambil berusaha untuk mengambilnya.
Namun saat tangannya menyentuh batu cincin tersebut dirasa tangannya ada yang
menepisnya dan dilihat seorang lelaki setengah baya tengah menatap kearahnya. Dono
tidak memperdulikannya diperhatikannya batu cincin yang telah menggoda hatinya
itu.
“de batunya saya bayarin aja,
ya..!.” pinta lelaki setengah baya itu merayu dan berharap agar Dono mau
menjualnya
“saya mau pake pak.” Sahut Dono
cuek matanya masih tetap tertuju pada keindahan warna-warni batu cincin itu
sambil dibolak-baliknya.
“Don, lego aja..!.”tukas
Markus menginginkan agar Dono menjual batu itu.
“Saya bayarin Rp. 500.000,-. De..!”.
ucap lelaki setengah baya tersebut sambil mengeluarkan dompetnya “masa sich,
dengan nilai tersebut nich anak nggak mau !?.” pikir lelaki setengah baya dalam
hati.
“udeh Don, lego aja..!.” suruh
Markus lagi kepada Dono dengan penuh nafsu. Sementara Dono hanya
menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum.
Namun tidak berselang lama lewat seorang
lelaki muda sambil melirik kecincin yang dipegang oleh Dono.
“itu mah imitasi, coba aja
dibakar ntar juga meleleh.”ucap lelaki muda tersebut sambil berlalu. Dono merasa
terkejut dengan ucapan lelaki muda tersebut dan dilihatnya lelaki muda yang
dikenalnya sebagai pedagang batu yang biasa mangkal di pasar dekat dengan
rumahnya. Sementara lelaki setengah baya yang mendengar perkataan anak muda
tersebut langsung berjalan meninggalkan Dono dan Markus. Sambil berucap “untung
tuh anak nggak mau, kalau sampai mau gue yang buntung”.
“gue udeh bilang lego..”ucap
Markus sewot. (lego bahasa gaul maksudnya jual)
“Bego sich loe..!.”Ucapnya
lagi. Sementara Dono hanya menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal sambil
nyengir-nyengir kuda.
Dengan kesal ditinggalkannya
Dono dan dikayuhnya sepeda peninggalan kakeknya Dono tersebut dengan kencang oleh Markus sambil berteriak keras-keras penuh kesal “Don
lego..begooo….!!!.”.
No comments:
Post a comment